TIK – TALK (Tani Inspiratif Kekinian Talkshow) “Tren Bisnis Pertanian di Era Kekinian”
Ketua Badan eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor mendapat kesempatan menjadi narasumber
Tik – Talk bertemakan Talkshow ini dipersembahkan oleh Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) dalam rangka HUT RI ke 75, dengan di hadiri oleh narasumber yang inspiratif dan inofatif, Afan Muharram (Founder SI.DE Roaster Coffe), Arum Pradipta (Praktisi Agribisnis serta Kuliner) dan Aldi Prahasta (Ketua BEM Polbangtan Bogor), sebagai
“Di tengah pandemi Covid-19 ini Bisnis Era Digital dan Bisnis Era Setelah New Normal banyak diminati oleh kalangan masyarakat, ini menjadi peluang bagi mereka anak – anak muda untuk menyiapkan dan menyediakan pangan hasil pertanian untuk masyarakat,” ungkapnya.
Founder SI.DE Roaster Coffe Afan mengatakan, “Dalam berbisnis, hal pertama yang perlu kita tahu adalah merasakan dan mencoba sendiri produk dari bisnis tersebut. Contohnya kopi, jika anda akan memulai bisnis kopi, minum dulu, kenali barista dan lain sebagainya.”
start, connection dan juga Shop dapat dibuat.
skill bisnis anda” ujar Afan.
“Sebetulnya ditengah Pandemi ini, bisnis pertanian seperti menjanjikan. Karena kebutuhan pertanian selalu dibutuhkan dan tidak pernah mati pemasarannya. Terutama dari kalangan Mahasiswa pertanian, harus bisa mengolah kembali hasil pertanian dan melihat Mode Pasar sekarang, seperti menciptakan hal yang unik dan inovatif untuk pemasaran, meski permasalahan bagi pemula bisnis pertanian yang sering dihadapi adalah masalah modal dan juga lahan,” lanjut Aldi berbicara tentang usaha bisnis pangan lokal.
re-packing pangan lokal,
“Saat kita mulai berbisnis, dalam era milenials sekarang, jangan menjadi seorang pembisnis yang ikut – ikutan saja, dalam artian hanya mengikuti trending saja. Bisnis saat ada viralnya saja, tanpa mengetahui bagaimana Strategi Marketing nya. Dan untuk repacking pangan lokal tersendiri, hal utama yang harus diperhatikan adalah konsentrasi pada pangan lokal dengan mengetahui potensi dan ide bisnis apa saya yang dapat dibuat dalam satu produk pangan,” tegas Arum.